- 69% konsumen Indonesia mengatakan kesehatan emosional dan mental kini lebih penting dibandingkan lima tahun lalu.
- Tantangan untuk pilihan lebih sehat masih ada: 48% konsumen Indonesia menyatakan mengalami kesulitan dalam untuk mengakses pilihan yang sehat, sementara dua tantangan lainnya adalah biaya yang tinggi (43%) dan keraguan terhadap efektivitas produk dan jasa layanan kesehatan (43%).
- Konsumen Indonesia semakin mengandalkan para ahli terpercaya dan teknologi untuk membimbing keputusan mereka terkait kesehatan—mulai dari nutrisi hingga smart diagnostics.
Jakarta, 8 July 2025 — NielsenIQ (NIQ), pemimpin dalam intelijen konsumen, hari ini merilis temuan dari Global State of Health & Wellness 2025 report, yang menyoroti perubahan sikap dan perilaku kesehatan di Indonesia. Laporan ini menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia tengah meninjau ulang prioritas kesehatan mereka — dengan penekanan pada kesejahteraan emosional, pilihan konsumsi yang lebih cerdas, panduan ahli yang terpercaya serta solusi yang dipersonalisasi dan didukung oleh teknologi.
Konsumen di Indonesia secara aktif berinvestasi dalam kesehatan dan kesejahteraan mereka, dengan kesadaran yang tumbuh terhadap aspek fisik maupun mental. Hampir separuh (46%) melaporkan mengambil langkah proaktif untuk meningkatkan kesehatan mereka, seperti berolahraga, memantau metrik kesehatan, dan memilih pola makan secara sadar. Pendalaman lebih lanjut menunjukkan bahwa kesehatan emosional dan mental (69%), kebugaran jantung dan kardiovaskular (66%), nutrisi sehat (65%), dan meminimalkan perilaku berisiko seperti merokok dan konsumsi alkohol berlebihan (65%) kini menjadi lebih penting dibandingkan lima tahun lalu.
“Orang Indonesia sedang membentuk kembali makna wellness — kini bukan hanya tentang kesehatan fisik, tetapi juga mencapai keseimbangan melalui pilihan makanan yang lebih baik, perawatan diri, dan konsumsi yang lebih sadar,” ujar Krisetiadi Purwanto, Customer Success Market Leader, NIQ di Indonesia. “Fokus pada rekomendasi dari ahli yang terpercaya dan keinginan yang lebih besar dalam mendapatkan transparansi mengenai produk menunjukkan peluang bagi merek-merek yang dapat memberikan manfaat kesehatan dengan autentisitas dan transparansi.”
Namun, di tengah meningkatnya minat terhadap wellness, tantangan tetap ada. Konsumen menyebutkan kesulitan dalam mengakses alternatif yang lebih sehat (48%), biaya yang tinggi (43%) dan keraguan sebagai penghalang utama untuk menjalani gaya hidup yang lebih sehat.
Nutrisi tetap menjadi pusat preferensi dalam menjaga kesehatan, namun kesediaan untuk membayar lebih bervariasi. Hampir setengah atau 48% responden menyatakan bersedia mengeluarkan lebih dari 10% biaya tambahan untuk produk makanan yang memiliki manfaat nutrisi tambahan seperti vitamin, mineral, atau serat—sementara hanya 19% yang bersedia membayar 20% lebih mahal.
Pengambilan keputusan yang cerdas menjadi kunci. Konsumen Indonesia menempatkan rekomendasi dari spesialis medis (77%) sebagai pengaruh utama dalam pembelian produk wellness, diikuti oleh akses terhadap informasi produk yang terperinci (69%) dan kemampuan untuk bertanya atau berkonsultasi dengan ahli (65%).
Pengambilan keputusan yang berdasarkan informasi yang tepat menjadi hal yang sangat penting. Masyarakat Indonesia menempatkan rekomendasi dari tenaga medis profesional (77%) sebagai pengaruh utama dalam pembelian produk terkait kesehatan, diikuti oleh akses terhadap informasi produk yang terperinci (69%) dan ketersediaan layanan untuk mengajukan pertanyaan atau berkonsultasi dengan ahli (65%). Kekhawatiran ini mendorong keinginan akan transparansi dan akuntabilitas—66% menyatakan bahwa pemerintah seharusnya lebih ketat dalam mengatur pelabelan manfaat kesehatan pada produk, dan 62% menginginkan label produk yang lebih jelas serta mudah dipahami.
Teknologi juga turut mendukung pencapaian tujuan kesehatan. Dalam 12 bulan terakhir, masyarakat Indonesia telah menggunakan timbangan pintar (43%), perangkat wearable (35%), dan alat kesehatan pribadi (32%). Kedepannya, 35% berencana membeli perangkat seperti wearable atau alat diagnostik untuk membantu kesehatan mental, aktivitas fisik, atau mengendalikan kondisi kesehatan tertentu.
Tujuan dan keinginan konsumen yang dinyakan dalam laporan ini mencerminkan prilaku konsumen yang sebenarnya di pasar ritel, di mana perangkat wearable yang utama seperti smartwatch dan fitness tracker mengalami pertumbuhan penjualan yang signifikan di Indonesia—dengan lebih dari 500.000 unit terjual di tahun ini (year-to-date) dan tingkat pertumbuhan tahunan yang melebihi 60% (year-on-year). Perangkat dengan fitur olahraga dan kebugaran terus menjadi pendorong utama pertumbuhan ini, sementara perangkat wearable yang berfokus pada kesehatan seperti pemantau kadar oksigen dalam darah, sensor detak jantung, dan pelacak tidur (sleep tracker) juga semakin diminati.
Peningkatan penggunaan perangkat wearable di Indonesia menunjukkan bagaimana teknologi menjadi bagian integral dalam perjalanan konsumen menjaga kesehatan,” kata Candra Wibawa, Customer Success Lead untuk Tech & Durables di NIQ Indonesia. “Konsumen kini tidak hanya sekadar menghitung Langkah kaki mereka—mereka menggunakan perangkat pintar untuk mengatur pola tidur, memantau kesehatan jantung, dan mendukung kesejahteraan secara menyeluruh. Hal ini membuka peluang yang semakin besar bagi merek teknologi untuk menghadirkan inovasi yang berorientasi pada tujuan tertentu yang benar-benar memenuhi kebutuhan konsumen yang terus berkembang.”
Bersama-sama, perubahan perilaku konsumen dan perubahan pasar ini mengarah pada definisi wellness yang lebih luas, yang kini mencakup berbagai kategori, mulai dari makanan hingga teknologi pintar dan perangkat teknologi.
“Dari makanan alami dan produk fungsional hingga perangkat pintar dan pengalaman konsumen yang dipersonalisasi, ada peluang bagi merek-merek di sektor FMCG serta Technology & Durables untuk memimpin dengan wawasan, tujuan, dan inovasi—yang berlandaskan pada kepercayaan dan transparansi,” tutup Purwanto.
Tentang Laporan Global State of Health & Wellness 2025
Laporan unggulan (Flagship report) ini berfokus pada kekuatan global yang membentuk kebutuhan konsumen yang terus berkembang, serta temuan seputar kesadaran, aspirasi, motivasi, hambatan, dan niat belanja masa depan terkait kesehatan dan kebugaran konsumen. Untuk memahami bagaimana tren ini memengaruhi pasar lokal Anda, unduh salinan gratis (download) laporan global dan satu atau lebih dari lima Regional Insights Companions yang menggali lebih dalam ke pasar tertentu di Asia Pasifik; Eropa, Timur Tengah & Afrika; Amerika Latin; Amerika Utara; dan Eropa Barat.
Metodologi Riset
Survei Global Health & Wellness 2025 dari NIQ dilakukan pada Januari dan Februari 2025. Hampir 19.000 konsumen dewasa diwawancarai secara daring di 19 negara berikut: Brasil, Kanada, Tiongkok, Ceko, Prancis, Jerman, Hungaria, India, Indonesia, Italia, Meksiko, Belanda, Polandia, Afrika Selatan, Spanyol, Turki, Uni Emirat Arab, Inggris, dan Amerika Serikat. Data mencerminkan populasi orang dewasa yang berbelanja kebutuhan pokok di masing-masing negara.
Tentang NIQ
NielsenIQ (NIQ) adalah perusahaan intelijensi konsumen terkemuka yang memberikan pemahaman paling lengkap tentang perilaku belanja konsumen dan membuka jalur pertumbuhan baru. NIQ bergabung dengan GfK pada tahun 2023, menyatukan dua pemimpin industri dengan jangkauan global yang tak tertandingi. Jangkauan global kami mencakup lebih dari 90 negara dan sekitar 85% dari populasi dunia serta lebih dari USD 7,2 triliun dalam belanja konsumen global. Dengan cakupan ritel yang menyeluruh dan wawasan konsumen paling komprehensif—diperkuat oleh analitik canggih melalui platform mutakhir—NIQ menghadirkan Full View™.
Untuk informasi lebih lanjut, silakan kunjungi www.niq.com.